Musyawarah Pimpinan Daerah PDM Pangkep Tahun 2025
Pangkep-makassarpena.id. Musyawarah Pimpinan (Musypim) daerah pimpinan daerah Muhammadiyah Pangkajene dan Kepulauan digelar di Ruang Pola Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene pada Sabtu, 1 Januari 2025.
Acara yang dibuka oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Prof Musytari Bosra, M.A didampingi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pangkep beserta Anggota diikuti Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Kabupaten Pangkep, Pengurus Majelis dan Lembaga PDM Pangkep, Pimpinan Ortom se Kabupaten Pangkep serta undangan lain.
Dalam sambutan Ketua PDM Pangke H Abd Muis, sesuai instruksi kebijakan dari pimpinan pusat, anggota PDM harus ada perempuan namun hanya 13 dan sekarang kami sudah memenuhi syarat untuk kita masukkan pimpinan daerah dari unsur perempuan.
“Pimpinan wilayah menyampaikan agar tidak usah dimusyawarahkan untuk penggantian salah seorang pengurus yang telah meninggal dunia, namun sekarang tepat untuk dilaksanakan lebih formal pada Musypim ini,” katanya.
Dalam amanah PWM Sulsel Musytari Bosra, yang pertama Musypim ini adalah instruksi dari pimpinan agar melengkapi pimpinan daerah Muhammadiyah yang selama ini berkurang tapi belum resmi secara administrasi organisasi.
“Dalam perjalanan periode 2022-2027 itu ada kebijakan pimpinan pusat yang ditarik dari hasil muktamar Muhammadiyah ke 48 yaitu bahwa Ketua Aisyiyah secara ex officio menjadi anggota pimpinan daerah Muhammadiyah,” ungkapnya.
Menurutnya, Aisyiyah itu adalah anggota Muhammadiyah sebagai ortom khusus yang kekhususannya karena ia boleh melaksanakan amal usaha sama dengan Muhammadiyah oleh karena itu maka ada sekolah TK Aisyiyah semua namanya ada SD-nya ada SMP-nya, SMA-nya dan perguruan tingginya.

“Alhamdulillah kita di Sulawesi Selatan ini sudah ada institut Aisyiyah Sulawesi Selatan, jadi 2-3 tahun yang lalu kami minta diambil alih perguruan tinggi institut amal usaha oleh Aisyiyah Sulawesi Selatan, saat ini menjadi institut baru kita di Sulawesi Selatan itulah kekhususnya Aisyiyah,” terangnya.
Yang kedua tambahnya. agenda kita ini mengevaluasi dan merencanakan program yang akan datang, karena musyawarah pimpinan daerah ini adalah permusyawaratan tertinggi di bawah musyawarah daerah. Yang ketiga kalau ada persoalan yang presentasi musyawarah daerah itu adalah musyawarah pimpinan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pada periode 2022-2027 ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 8 program prioritas berjenjang mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat ranting, salah satu diantaranya adalah gerakan ekonomi.
“Intinya Muhammadiyah ini mengimplementasikan keputusan muktamar Muhammadiyah ke 37 di Makassar bahwa Muhammadiyah selain didukung oleh pilar gerakan pendidikan sosial juga harus didukung oleh gerakan ekonomi,” ujarnya.
Sebagaimana disampaikan steering commitee Pakkai saat memimpin sidang bahwa pengganti anggota PDM yang meninggal adalah berdasarkan suara terbanyak berikutnya dan dalam berita acara hasil Musypim PDM Pangkep tahun 2025 ini, menerima surat pernyataan Muhammad Tamrin, S.Pdi mundur dan menetapkan Hj Herlina, B.A Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah sebagai Anggota PDM serta menetapkan perubahan Ketua dan Anggota PDM Pangkep periode 2022-2027. (hamza)











